Termakan oleh Egois ?

 

“Saya harap Anakku dan Anak Mbak bisa cukup berteman saja”

“Kalau soal itu saya tidak ikut-ikut Mbak, semua terserah Anak-Anak”

 


Hehehehe entah semua berawal dari apa? Berawal karena apa? Ada cerita apa dibaliknya? Dan bagaimana ini semua bisa terjadii?

Kenapaa? Karena dari awal pun semua baik-baik saja, semua terlihat baik-baik saja, bahkan terasa baik-baik saja sejak awal.

Karena apaaa? Padahal dari awal sebelum memulai Berteman Baik pun sudah disambut dengan baik..

Karena apaa? Karena kehilangan kepercayaan? Karena terdapat kecemburuan? Karena ada cerita dibalik layar? Atau ada ikut campur mulut orang lain? Karena takut kehilangan anak kesayangan lagi? Atau karena kekhawatiran masa lalu yang akan terulang kembali? Hehehe aku pun tidak tahu.

 

Masih teringat jelas di otak, telinga dan hati aku ketika ada yang berucap….

“Saya sangat senang sekali kalau kamu mau berteman baik atau bahkan lebih dengan anak Saya, tolong titip anak saya ya”

Dan masih juga teringat jelas di otak bahkan sangat membekas di hati ketika aku membaca kalimat…

“Jangan pernah ganggu hidup saya dan keluarga saya terutama anak laki-laki saya”

 

Yaa memang betul, Aku sudah berusaha semaksimal mungkin menjaga Anaknya dengan baik, bahkan Aku pun yang selalu dijaga dan diperlakukan sangat baik oleh Anaknya..

Tapi mungkinnn.. sikapku yang masih kurang baik sehingga membuat keadaan berbalik 180 derajat tanpa aku tahu apa penyebab dasar dan utamanya.

 

Jujur aku tidak terima ketika Mamahku tertuduh tidak bisa mendidik Anak Perempuannya dengan baik yang cuma bisa mengajak Anak Laki-laki nya bermain bermain dan terus bermain.

Jujur aku juga tidak terima ketika Aku selalu dibilang mengajak Anak Laki-laki nya berlibur tanpa adanya izin dari orangtua.

Mana mungkin Aku berpergian jauh tanpa izin dan cerita ke Mamah aku? Bahkan ibaratnya, Aku yang hanya jajan Siomay aja bisa cerita ke Mamahku apalagi berpergian luar kota?

Sakit hatiku ketika biasanya selalu menceritakan tentang bagaimana baiknya keluargamu memperlakukanku meskipun sebetulnya Aku tidak merasakan hal itu sepenuhnya..

Tapi apa balasannya? Keluargaku serasa diinjak serasa tidak ada harga dirinya..

 

Terkadang aku iri melihat Kamu diperlakukan sangaaaaaatttt baik oleh keluargaku terutama Mamahku, bahkan Bapakku pun juga.

Iri aku melihatmu dianggap seperti Anak kandung mereka sendirii

Iri aku melihat ketika kamu main ke rumah selalu diperlakukan tidak ada bedanya dengan perlakuannya ke Aku dan Adikku

Iri aku melihat ketika Mamahku selalu menanyakan kabarmu padahal belum menanyakan kabarku hehehe

Aku beruntung punya Keluarga yang bisa sangat menghargai keputusan dan membuka hati lebar untuk orang baru.

Hmm yang jelas aku bangga punya Mamah Bapak dan keluarga yang lebih percaya aku dan pendapatku daripada orang lain diluar sana

Iri, tapi aku Bahagia melihatnya. Enak ya jadi kamu, bisa diterima dengan baik dan disayang oleh keluargaku tanpa harus effort banyak : )

 

Aku? Aku kadang selalu iri ketika berkumpul dengan keluargamu, aku serasa orang asing

Yaaa memang betul tidak selamanya begitu

Bahkan awalnya pun terbuka sangatttt terbuka bahkan bahagia karena Anak laki-lakinya mengenalkan Perempuan “baru” bagi keluarganya. Aku tidak tahu mengapa, tapi aku dengar ada trauma dengan teman perempuan sebelumnya hehe

Tidak tidaaakk, aku tidak menyebut diriku sebagai pelarian saja untuk keluarganya atau bahkan sebagai uji coba atau bahkan pengalihan hehehehe

Oh tidakkkk, aku justru merasa senang karena saat itu sempat diberikan rasa percaya untuk menemani Anak Laki-lakinya.


Eh tapi jangan salah, Aku pun pernah merasakan bahagianya selalu dicari dan diberikan kebahagiaan

Aku pernah diberikan kejutan Ulangtahun oleh Keluarganya saat umurku 20 tahun.

Aku juga pernah diajak Nonton Film di Bioskop bersama.

Aku juga sering diajak kumpul bersama dengan keluarga besarnyaa.

Aku juga pernah dikirimin makanan ke kampus.

Aku juga pernah diajak gosipin tentang Anak Laki-lakinya

Aku juga pernah diajakin berlibur bersama

Sampai dititik Aku juga pernah dicium kening oleh Ibu nya di depan Ayah dan Anak Laki-laki nya (((maaf dibagian ini aku mengetiknya saja cukup membuat bola mataKu terasa basah hehehe)))

Tetap ada rasa bahagianya kok, buaanyaaakkkk :)


Tapiiii…? Yaa mungkin aku melakukan kesalahan yang tidak bisa dimaafkan sehingga membuat keadaan berbalik 180 derajat menyerang aku hehehehe

Jangan anggap aku tidak ada usaha untuk mengembalikan 180 derajat itu. Oh tentu adaaa, mungkin iya yaa kurang banyak jadi susah kembalinya hehehe

Hingga saat itu aku sampai di titik….

“Sudahlah, aku tidak mau membuat Anak Laki-laki menjadi Durhaka dengan Ibunya, bagaimana kalau kita sudahi saja ya”

Tapii tentu hal itu tidak mudah, sangat tidak mudah, karena sama-sama masih mau berjuang, berjuang menghancurkan tembok beton.

Tapi ku fikir-fikirr, kalau begitu aku sama saja tidak menjaga harga diri orangtua ku karena sudah di cap jelek ya?

Yaa namanya juga anak remaja budak cinta monyet hehehe

 

Emmm hingga dititik dimanaaa, “sepertinya usaha kita sudah cukup sampai disini yaaa?”

Dan hingga saatnya juga ku melihat ada Perempuan lain yang dia gandeng dan dipercayakan untuk menjaga Anak Laki-laki nya hehehe ku hanya bisa tersenyum manis semanis gula pasir yang terlalu lama dibakar

 

Terimakasih sudah pernah mempercayakanku

Terimakasih sudah mau berjuang bersama dengan waktu yang cukuupp lamaaaa

Terimakasih sudah pernah menganggapku ada

 

Semoga hari-harimu selalu dikelilingi kebahagiaan tanpa adanya keegoisan kembali :)

 

Komentar

Populer Post !

KANGEN

HERJUNOT ALI

ANNIVERSARY ?? Penting gak sih?

Cinta Datang Terlambat